GEJALA DAN RISIKO SERIUS DARI PENYAKIT HERPES ZOSTER

Gejala dan Risiko Serius dari Penyakit Herpes Zoster

Gejala dan Risiko Serius dari Penyakit Herpes Zoster

Blog Article

Herpes zoster atau shingles adalah infeksi yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, yang sebelumnya menyebabkan cacar air. Setelah sembuh dari cacar air, virus ini bisa tetap dorman dalam saraf dan aktif kembali bertahun-tahun kemudian, menimbulkan herpes zoster. Penyakit ini memiliki berbagai gejala yang khas dan membawa risiko serius jika tidak ditangani dengan baik.


Gejala awal herpes zoster biasanya berupa rasa sakit, kesemutan, atau sensasi terbakar di area kulit tertentu. Rasa sakit ini bisa terasa sangat intens dan biasanya muncul di satu sisi tubuh, mengikuti jalur saraf yang terinfeksi virus. Beberapa hari setelah munculnya rasa sakit, akan muncul ruam merah dan lepuhan berisi cairan di area tersebut.


Lepuhan ini sangat khas dan biasanya muncul secara berkelompok, sering kali disertai dengan rasa gatal atau terbakar. Ruam ini bisa berlangsung selama 2 hingga 4 minggu, dan setelahnya kulit akan mengelupas dan sembuh. Namun, meski ruam sembuh, rasa sakit bisa bertahan lama.


Salah satu risiko serius dari herpes zoster adalah neuralgia pasca-herpes (postherpetic neuralgia/PHN). Ini adalah kondisi nyeri kronis yang berlangsung setelah ruam sembuh, yang bisa berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. PHN sangat mengganggu dan sulit diobati, serta menjadi salah satu komplikasi paling umum dari herpes zoster.


Herpes zoster juga dapat menyebabkan komplikasi pada mata jika virus menginfeksi saraf yang mengendalikan mata, kondisi yang disebut herpes zoster oftalmikus. Komplikasi ini bisa menyebabkan kerusakan kornea, gangguan penglihatan, bahkan kebutaan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.


Pada kasus yang lebih berat, terutama pada orang dengan sistem imun yang lemah seperti lansia atau pasien dengan penyakit kronis, herpes zoster dapat menyebabkan komplikasi serius lain seperti infeksi bakteri sekunder, pneumonia, dan gangguan neurologis seperti meningitis atau ensefalitis.


Penyebaran virus herpes zoster bisa terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan. Oleh karena itu, penderita harus menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan orang yang rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan imun lemah.


Penanganan dini dengan obat antivirus seperti acyclovir atau valacyclovir dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi. Selain itu, pengelolaan nyeri yang efektif sangat penting untuk mengurangi penderitaan pasien.


Untuk informasi lengkap tentang gejala, risiko, dan pengobatan herpes zoster, kunjungi sehatdulu.web.id. Situs ini menyediakan informasi kesehatan terpercaya yang bermanfaat untuk masyarakat.


Kesimpulannya, herpes zoster memiliki gejala khas dan membawa risiko komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Mengenali gejala sejak dini dan segera mencari pengobatan dapat mencegah dampak buruk penyakit ini. Jaga kesehatan dan waspada terhadap tanda-tanda herpes zoster.

Report this page